Siapa yang tidak suka makan gorengan? Nah, makanan ringan yang satu ini
memang sudah tidak asing lagi bagi lidah kita. Mulai dari balita sampai
dengan manula, bisa menikmati lezatnya berbagai jenis bahan makanan yang
digoreng. Dalam hal usaha pun, dapat dipastikan para pedagang gorengan
bisa meraih pangsa pasar yang sangat beragam. Berbagai macam jenis
gorengan yang kita kenal antara lain, mulai dari gorengan yang fenomenal
yakni Ayam Goreng Kentucky Fried Chicken atau KFC, yang dirintis oleh
Kolonel Harland Sanders, hingga tempe mendoan khas Karesidenan Banyumas.
Dengan
melihat kesuksesan KFC, maka bisa disimpulkan bahwa prospek usaha
gorengan bisa menjadi jaminan masa depan jika kita mampu meracik bumbu
yang unik dan tentunya lain dari pada yang lain. Untuk usaha gorengan
ayam sendiri di wilayah Yogyakarta kita akan mengenal ayam goreng Mbok
Berek, yang biasa disebut Fried Chicken-nya Jawa atau Javanese Fried
Chicken, yang dirintis oleh Nini Ronodikromo atau yang biasa disapa Mbok
Berek.
Selain berbagai macam ayam goreng, kita bisa menemukan macam gorengan lain yang sangat popular bagi kita, seperti tempe goreng, tahu
isi, bakwan, ubi goreng, cireng (aci goreng), tape goreng, dan
lain-lain.
Kita bisa menemukan berbagai macam gorengan tersebut mulai
dari Restoran yang mewah hingga yang dijual di angkringan atau rumah.
Nah, untuk membuat usaha warung gorengan ini pun cukup mudah. Peralatan
yang perlu dipersiapkan antara lain:
1. Tempat Untuk Berjualan.
Tempat
untuk berjualan gorengan ini bisa berupa gerobak dorong dengan kisaran
harga ratusan ribu rupiah. Bisa juga ditambahkan terpal jika Anda ingin
berjualan menetap. Namun jika tidak memungkinkan ataupun tidak
menghendaki berjualan dengan menggunakan gerobak, Anda bisa menjual
gorengan cukup di rumah atau depan rumah, dengan tempat yang sederhana,
misalnya etalase atau cukup dengan meja untuk meletakkan gorengan.
Selain itu, berbagai alternatif tempat berjualan ini antara lain di
perempatan, depan gang, depan sekolah, gerbang komplek perumahan,
pinggir jalan yang ramai, dan lain-lain. Tentunya dengan catatan bahwa
tempat-tempat tersebut diperbolehkan untuk berjualan atau tidak
mengganggu ketertiban umum.
2. Peralatan Memasak.
Untuk
peralatan memasak sendiri tentunya cukup dengan peralatan memasak yang
sederhana, seperti kompor, wajan dan serok untuk menggoreng (kalau bisa
wajan yang besar agar bisa menampung banyak bahan yang digoreng), tempat
plastik untuk meletakkan gorengan, alat penggiling jika diperlukan,
serta tas plastik atau kresek. Sediakan pula cabai rawit, karena banyak
yang beranggapan bahwa rasa gorengan tidak lengkap tanpa cabai rawit.
3. Peralatan Lain.
Untuk peralatan yang lain Anda bisa menambahkan meja atau kursi secukupnya untuk para pembeli yang mengantri.
Harga
yang bisa Anda tawarkan antara Rp. 500,00 sampai Rp. 750,00 per
gorengan, dengan keuntungan antara Rp. 50,00 hingga Rp. 100,00 per
gorengannya. Kisaran keuntungan yang sebesar itu, dan gorengan yang
terjual bisa mencapai ratusan buah maka dalam satu bulannya Anda bisa
mendapatkan keuntungan bersih hingga ratusan ribu rupiah. Hal ini juga
tergantung seberapa banyak Anda akan menjual gorengan per harinya.
Yang
perlu diingat dalam usaha gorengan ini adalah dampak kesehatan yang
bisa ditimbulkan. Namun tidak usah khawatir, adapun beberapa solusinya
antara lain:
1. Gantilah minyak yang Anda gunakan secara
berkala. Apabila minyak yang digunakan sudah berwarna hitam atau keruh,
maka gantilah dengan minyak yang baru. Hal ini bisa mencegah penimbunan
kolesterol lebih banyak.
2. Biasanya ada beberapa penjual gorengan
yang bertindak curang, dengan menambahkan plastik atau sedotan plastik
pada saat menggoreng. Tindakan seperti ini mereka lakukan dengan tujuan
agar gorengan tetap crispy. Anda bisa membuktikan sendiri dengan
mempraktekkannya di rumah. Buat gorengan yang dicampur dengan sedotan
plastik dan gorengan yang tidak dicampur dengan sedotan plastik, lalu
diamkan beberapa jam. Setelah itu Anda bisa melihat, gorengan yang
dicampur dengan sedotan plastik akan tetap terlihat crispy sementara
yang lain akan terlihat melempem. Hal ini sebaiknya jangan Anda contoh
apabila Anda tidak ingin kehilangan pelanggan.
3. Dalam meniriskan
gorengan, sebaiknya Anda menggunakan tisu dapur atau bahan penyerap
lain yang dapat kontak dengan makanan (food grade). Hindari meniriskan
gorengan dengan menggunakan kertas koran atau kertas lainnya yang
bertinta, karena tinta mengandung timbal dan akan mudah menempel pada
makanan berminyak.
Mengingat semakin banyaknya penjual gorengan
maka disarankan agar Anda mencoba mencari inovasi-inovasi resep gorengan
Anda agar tidak kalah saing. Dengan modal ratusan ribu rupiah pun Anda
bisa memulai membuka usaha gorengan yang sederhana. Kini saatnya membuka
peluang usaha dengan modal kecil, Anda pun sudah bisa memperoleh
keuntungan besar yang menjanjikan.
Analisis Ekonomi :
Modal awal
Bahan baku (Tahu, tempe) Rp 100.000,00
Gerobak Rp 300.000,00
Peralatan Rp 200.000,00
Lain – lain Rp 25.000,00 +
-------------
Jumlah Rp 625.000,00
Biaya Operasional / hari
Pembelian bahan baku Rp 100.000,00
Gas Elpiji Rp 13.000,00
Lain – lain Rp 10.000,00+
-------------
Jumlah Rp 123.000,00
Pemasukan
Omset/ hari : 300 buah x @ Rp 500,00 = Rp 150.000,00
Laba bersih / hari Rp 27.000,00
Laba bersih / bulan
Rp 27.000,00 x 30 hari = Rp 810.000,00
Sumber: http://programukm.blogspot.com/2010/08/usaha-gorengan.html
0 comments:
Post a Comment
Bila ada link download yang rusak, cobalah ulangi lagi dengan klik link tersebut (link yang ada di postingan) dan tunggu sampai ada tulisan "Skip Ad" di pojok kanan atas, jangan klik "skip Add" tersebut, tapi drag "skip Ad" tersebut ke Address bar, lalu enter. Apabila cara ini masih tidak bisa, mohon tinggalkan komentar agar bisa segera diperbaiki.